Rabu, 26 November 2014

Lagu Misa Pemberkatan

For the first time nyobain bwt postingan pakai hp hehe..

Sesuai judul di atas berikut list lagu misa pemberkatan R+V:
1.   Pembukaan     : Cerahnya hari ini
2.   Antar Bacaan  : Kasih (Putut)
3.   Janji                : Berkatilah
4.   Cincin             : Love Never Fails (instrumental)
5.   Sungkeman     : Doa Seorang Anak
6.   Persembahan   : Look at the World (Rutter)
7.   Bapa Kami (Putut)
8.   Komuni           : Come Share The Lord
9.   Ave Maria (Schubert)
10. Foto                : Majesty, Love Changes Everything, & He
11. Jalan Keluar   : Jalan Bersamaku
12. Ordinarium  (Corman)

Semoga bisa menjadi referensi.. :D

Sabtu, 15 November 2014

Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)

Satu minggu yang lalu adalah our last KPP, dan pulangnya langsung bawa sertifikat. Yeay !!

Sekilas info tentang KPP:

KPP singkatan dari Kursus Persiapan Perkawinan. Setiap pasangan yang akan dinikahkan di Gereja Katolik harus melalui pembekalan KPP ini terlebih dahulu.

Untuk yang bertanya-tanya gimana sih teknisnya, KPP itu seperti seminar, jadi nanti akan ada pembicara dengan berbagai macam topik kemudian para capeng duduk manis sebagai pendengar atau peserta. Topik yang dibawakan macam-macam, mulai dari Hukum Perkawinan Gereja, Ekonomi Rumah Tangga, Seksualitas Pernikahan, sampai KB Alami. Diharapkan pembekalan ini bisa membantu ketika nanti Capeng menghadapi lika-liku pernikahan dan sudah tahu pendekatan yang harus dilakukan saat terjadi problema. Pembicaranya bisa Pastor maupun Pasangan suami istri.

Yang sangat berkesan di KPP yang gw n Mr. R jalani adalah Materi Komunikasi Perkawinan. Yang membawakan sesi ini adalah Pasutri yang sudah menikah kurang lebih 35 tahun. Sharing yang mereka berikan adalah perjalanan mereka dari bertemu sampai sekarang dimana ternyata dua orang dengan dua culture yang berbeda pula sangat memungkinkan terjadinya perbedaan pandangan yang akhirnya menimbulkan conflict yang kalau mereka pikir-pikir sekarang tidak perlu sampai terjadi kalau saja mereka mau dan berani mengkomunikasikannya dan juga mau merasakan apa yang dirasakan pasangannya. Tante dan Om benar-benar berbeda. Tante dari keluarga yang luwes sementara Om dari keluarga yang kaku. Mereka punya pandangan sendiri mulai dari tata cara di meja makan sampai dengan cara mendidik anak. Ternyata semua ada filosofinya kenapa di Om dan Tante punya pandangan masing-masing. Butuh waktu sampai mereka mengerti bahwa yang mereka perdebatkan bukan siapa yang benar melainkan bagaimana saling mengkomunikasikan perasaan masing-masing dan mau mendengarkan. Setelah mereka berani mengkomunikasikan perasaan masing-masing dan yang lain mau mendengarkan, perlahan mereka mulai menemukan solusi untuk conflict-conflict mereka. Satu pernyataan Om yang saya ingat adalah biasakan untuk mengutarakan perasaan, jadi bukan saya tidak mau A atau tidak mau B, tapi saya merasa sedih kalau A atau saya merasa senang kalau B.

Gw & Mr. R merasa sangat beruntung bisa mendengarkan sesi Tante dan Om, semoga kami pun bisa belajar dan mau berkomunikasi dengan baik.

Pada awalnya gw & Mr. R cuma menganggap KPP ini sebagai formalitas saja, tapi ternyata kita dapat banyak ilmu dan yang kita kagum lagi, pembicaranya ga sembarangan, misalnya untuk Sesi Seksualitas Perkawinan, yang mengisi materi dokter yang sudah pengalaman.


Kemudian satu lagi yang gw & Mr. R pelajari dari pembawa materi adalah kesediaan mereka untuk meluangkan waktu untuk kegiatan sosial ini. Mereka ahli transportasi yang sering dicari Pak Ahok, mantan manager bank ternama, dll. Someday, kami berharap, kami berdua pun bisa menjadi seperti mereka, karena kami tahu sharing 1-2 jam yang diberikan, berdampak tak ternilai untuk Capeng yang hadir.